“Demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman mengerjakan kebajikan serta saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran.”


Sobat Muda……
Dalam banyak ayat dalam al Qur’an Allah swt sering mengingatkan manusia terkait masalah manajemen waktu orang-orang beriman, yaitu orang yang menyatakan bahwa Allah adalah penciptanya dan Nabi Muhammad adalah rasulnya. Konsekuensi dari pernyatan kedua shahadat tersebut amat sangat tidak mudah kita laksanakan. Secara khusus, karena saking berharganya kawan,, masalah waktu ini. Allah bersumpah dalam surat al Ashr ayat 1-5 bahwa manusia akan berada dalam kerugian apabila dalam menggunakan waktunya tidak sebagaimana Islam memerintahkan. Ini yang saya maksud manusia yang berada dalam lingkaran setan.



Saudaraku……
Sampai saat ini, kita masih bisa mengrirup udara pagi yang sejuk, melihat indahnya pegunungan yang menjulang tinggi menembus awan dan disampingnya ada burung-burung yang beterbangan atau pemandanyan lain yang mampu menggetarkan hati. Akan tetapi kita tidak pernah tahu sampai kapan kenikmatan itu bisa kita rasakan….. tidak ada yang bisa menjamin kalau kita masih akan hidup sepuluh sampai dua puluh tahun, bisa jadi satu menit yang akan datang kita sudah dialam lain.
Kawan…
Dalam ayat di atas, yang tidak akan terjerumus dalam lingkaran setan hanya orang yang berbuat kebaikan dan saling menasehati dalam kebenaran dan kebaikan. Sobat, dua poin penting yang perlu dan harus kita tanamkan dalan diri kita sebagai orang yang beriman, jangan sampai lewatnya detik dan berganti menit berlalu begitu saja, karena semua yang kita lakukan di dunia akan diminta pertanggung jawabannya oleh Allah di akhirat kelak.
“….. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani akan diminta pertanggung jawabannya” Qs. al Isra’ 35
Kelak kita akan kebingungan ketika segudang pertanyaan berada didepan mata, sementara tak satupun pertanyaan itu bisa kita jawab lantaran fasilitas yang diberikan oleh Allah sewaktu di dunia tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Sobat Muda…..
Pemuda itu punya semangat juang yang membara, punya pemikiran yang tajam, punya impian yang tinggi, jauuh memandang ke depan seakan tidak ada tabir yang menghalangi obsesinya untuk diraih….Tapi, ana sangat sedih ketika melihat banyak para pemuda yang tidak sesuai dengan fitrahnya. Mereka kerdil kaya’ kambing kehujanan, toh kalaupun semangat, semangatnya panas-panas tai ayam, tongkrongan di atas jembatan adalah forumnya, kalau pun berdiskusi membahas tentang sesuatu yang tidak pantas untuk dibahas , nge_game, de el el.
So, Mana merahnya,,,,,,, ko’ tidak ditunjukin sebagai seorang pemuda. Pemuda yang banyak menghasilkan karya dan dapat dinikmati oleh banyak orang. Pemuda yang padat karya adalah dambaan semua orang…
Sobat muda…….
Duhai….. alangkah beruntungnya seorang pemuda yang tidak menyia-nyiakan waktunya, waktunya digunakan hanya untuk hal-hal yang positif, pemuda yang banyak menghasilkan karya. Karena memang paham betul bahwa menyia-nyiakan waktu adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah dan rasulnya. Semua orang akan menyebut-nyebut karyanya lantaran karyanya memang menjadi solusi bagi permasalahan ummat.
Saudaraku……
Mari, bersama-sama kita pemuda bisa membulatkan tekat untuk berkata no way….! terhadap perbuatan yang sia-sia. Agar hidup kita bermakna, agar hidup kita bermanfaat dalam setiap tarikan nafas ada tambahan ilmu dan pengalaman yang bisa kita jadikan referensi dalam menapaki kehidupan ini.
Kenapa kita harus berusaha dalam hidup dan kehidupan ini......? karena kita punya harapan, punya cita-cita yang harus kita gapai sampai memang benar-benar kesuksesan itu kita genggam.
Surabaya 24 Desember 2010