Kamis, 25 November 2010

Cempaka putih itu
Layu
Gugur ke telaga seputih salju

Ribuan pasang mata-mata tersentak
Saat burung-burung tak lagi berkicau
Ayam-ayan tak lagi berkokok
Bayi-bayi lahir tak lagi menangis
Ya..... tersenyum pada sang kekasih
Lantaran mutiara_Mu mengernyitkan mata

Sejak detik itu
Mutiara akan seterang purnama
Bunga-bunga akan seharum kesturi
Hingga seluruh manusia berkata:
"Alangkah beruntungnya kamu, Ainul"

Amboi.......
Telaga itu adalah telaga Kautsar
Cempaka putih kini tak lagi layu
Bahagia bersama sang bidadara
Sebagai pelepas dahaga dan pelipur lara


Surabaya,2010

Posted on 23.49 by abdul wahid

1 comment

Minggu, 14 November 2010

Ini adalah kisah nyata seorang pemuda yang tampan, unik lagi apik. Kisah seorang pemuda yang harum tubuhnya. Selalu menebarkan bau minyak wangi minyak kesturi kemanapun ia pergi. Ia memang benar-benar idola yang pas buat orang yang mendambakan kreatifitas, panjagaan diri dan mawas diri dalam setiap menapaki kehidupannya. Senantiasa wangi sepanjang hari. Benar-benar unik karena wanginya tak mau pergi.
Mau tau kisahnya…? Nama pemuda itu adalah Abu Bakar al Misky, Abu bakar yang tubuhnya selalu wangi seharum minyak miski. Suatu hari ia ditanya: “Sungguh wahai pemuda kami selalu mencium bau wangi dari tubuhmu, apa yang menyebabkan bau itu..?”


Dengan bersahaja pemuda yang anggun itu menjawabnya: “Demi Allah sudah bertahun-tahun aku tidak memakai minyak wangi, adapu aroma wewangi tubuhku sebabnya begin. Suatu ketika ada seorang wanita yang sangat cantik hendak memperdayaiku. Ia memasukkan diriku kedalam rumahnya lalu ia mengunci pintu rumahnya rapat-rapat. Selanjutnya ia pun merayuku dengan berbagai cara untuk memperdayaiku untuk menjerumuskanku…”
(Mari kita bayangkan kalau kita mengalami hal yang sama? Hmmmm)
Akupun bingung dan tertekan dengan tipu dayanya, “Aku mau kebelakang terlebih dahulu”. Aku mau meminta ia mengirim pembantunya untuk menyertaiku ke kakus. Ia mengbulkan permintaanku. Ketika aku masuk kamar kecil, aku mengambil kotooran dan aku lumurkan keseluruh tubuhku. Selanjutnya aku pun kembali ketempat wanita itu dalam keadaan berlumuran dengan kotaran.
Nah, ketika ia melihatku, ai pun kaget, lalu ia memerintahkan pembantunya untuk mengeluarkanku. Lalu aku pergi dan membersihkan diri, dan pada malam harinya aku bermimpi melihat orang berkata padaku :
“Engkau telah melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh orang selainmu. Sungguh aku menjadikan bau wangi di dunia dan di akhirat”.
Maka pada hari aku tebangun dengan kesturi yang keluar dariku. Yang demikan terus berlanjut sampai sekarang”.
Kawan……..!
Sungguh benar-benar menakjubkan. Mari kita perhatika wahai saudaraku yang seiman…., betapa dahsyatnya balasan bagi seseorang yang menjaga kesucian dirinya. Allah telah memuliakan pemuda tersebut dengan bau wangi minyak kesturi sebagai buah dari akhlaknya yang mulia, ini adalah anugerah terindah yang ditampakkan secara langsung. Akhlaknya yang terpuji, menjaga takwa diri meskipun kenikmatan didepan mata menghampiri, dan mampu menjaga diri disaat wanita cantik menawarkan diri.
Inilah kenikmatan terindah buah dari menghindari nikmat birahi yang harus kita jauhi. Awalnya memang sakit karena harus menahan diri dari jeratan duri, lalu kreatif dan mencari solusi dan berakhir dengan nikmat Rabbul Izzati. Itulah Abu Bakar al Misky, pemuda yang cerdas lagi kreatif meluarbiasakan diri dengan cara yang belum pernah dilakukan melainkan dirinya, maka tubuhnyapun semerbak mewangi sepanjang hari.
Semoga kita tetep diberi kekuatan untuk selalu menjaga kesucian diri sampai ajal menghampiri, amien…..
Wallahua a’lam bisshawab

Posted on 07.32 by abdul wahid

2 comments

Sabtu, 13 November 2010

Epistimologi Islam secara sederhananya adalah faham ilmu menurut Islam, atau dengan kata lain apa itu ilmu menurut Islam, apa sumber-sumbernya, apa tingkatan-tingkatannya,dll. Islam misalnya menganut faham bahwa manusia itu bisa tahu,. Perkataan bisa itu perlu digaris bawahi, karena ada epistimologi lain yang mengatakan bahwa manusia itu tidak tahu. Itulah epistimologi orang-orang shopist, yang pernah hidup sebelum kelahiran para ahli filsafat klasik, seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles yang menolaknya. Dalam hal ini epistimoogi Islam setuju dengan ahli-ahli filsafat klasik tersebut.

Namun epistimologi Islam jauh lebih tinggi dari epistimologi para ahli filsafat itu, karena mereka berhenti pada sumber panca indera dan akal manusia saja untuk tahu. Sementara epistimologi Islam menyempurnaka pengetahuan yang di capai oleh indera dan akal manusia dengan satu lagi sumber ilmu yaitu wahyu, yaitu al-qur’an dan hadits.


Jadi selain menerima indera dan akal manusia sebagai sumber ilmu, epistimologi Islam juga melibatkan wahyu yaitu al-qur’an dan hadits sebagai sumber ilmu. Kadang-kadang indera dan akal manusia tidak bisa membuat keputusan yang pasti tentang suatu pengetahuan, maka peranan wahyu adalah memastikannya.

Contohnya mengenai berita bahwa akan ada hidup setelah mati, hal ini tidak bisa di pastikan dengan indera dan akal manusia, akal hanya bisa mengatakan munkin ada hidup setelah mati. Akan tetapi Rasulullah saw. Memberi kepastian bahwa hidup setelah mati itu pasti bukan sekedar kemunkian.

Karena tujuan ilmu adalah untuk mencapai kepastian dan keyakinan, maka panca indera dan akal saja tidak sempurna untuk mencapai tujuan ilmu tadi. Inilah diantara faham ilmu epistimlogi islam.

Posted on 15.52 by abdul wahid

2 comments