Selasa, 12 Juli 2011
Posted on 07.10 by abdul wahid
Sabtu, 09 Juli 2011
The Most important Thing in this life, is not this life.
Hai saudaraku..... Kalau yang terpenting dalam hidup anda saat ini adalah meneruskan hidup, maka apapun pekerjaan dan kegiatan yang anda lakukan, semata-mata tertuju untuk menghiasi dan mencukupi apa yang kita ingikan, kalau itu yang terjadi sepertinya keinginan manusia tidak akan pernah ada habisnya sampai ajal benar-benar menjemput kita.
Bagi saya sendiri hidup itu, bukanlah seuatu yang terpenting. Tapi yang paling penting dalam hidup ini adalah bagaimana menyiapkan bekal yang sebanyak-banyaknya untuk menuju kehidupan yang abadi nantinya. Karena pada hakikat kehidupan yang sebenarnya baru kita akan mulai ketika nafas kita berhenti berhembus.
Memang menyambung hidup itu penting, tapi memaknai hidup itu jauh lebih penting. Saudaraku......, hidup yang bermakna adalah ketika disaat hidup kita bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana Rasulullah berabda: Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.(Al hadist). Ketika desah nafas, gerak langkah kita menyatu dalam pengabdian kepada sang Pemberi Hidup. Maka, semua apek dalam kehidupan ini dapat dijadikan media untuk meraih ridha Nya.
Saudaraku.... Dunia ini penuh dengan orang papa. Yang buntung lebih banyak dari yang beruntung, yang lemah lebih banyak dari yang kuat. Keenjangan sekonomi dan keejahteraan menganga. Namun, semua itu tidaklah ada artinya kalau kita mengaku sebagai saudara saling membantu antara satu sama lain.
Sehingga ketika satu sama lain sudah saling membantu, yang beruntung menolong yang buntung, yang kuat menolong yang lemah, spirit memaknai hidup menyala kembali. Hati kita sebagai perasa akan sensitif, peka dan tergerak ketika melihat saudara kita yang butuh uluran tangan kita.
Saudaraku..... tetapi apabila kita sering acuh dengan hal-hal semacam itu, merasa biasa-biasa aja.... maka, jangan-jangan hati kita sudah mengeras lakana batu....
Posted on 20.57 by abdul wahid
Rabu, 06 Juli 2011
Islam adalah agama yang mencintai keindahan dan mendambakan teerwujudnya keteraturan dan harmoni dalam berbagai hal। inilah sebenarnya hakikat Islam yang pernah ditengarai Nabi Muhammad SAW dalam sebuah sabdanya "Sesungguhnya Allah Maha Indah dan mencitai keindahan"
Seni pada hakikatnya adalah kreasi-kreasi keindahan yang tak pernah ditentang islam। Namun demikian, tampaknya harus segara ditegaskan bahwa islam memang memprioritaskan prinsip moralitas dari sekedar prinsip keindahan। Dengan kata lain, kreasi-kreasi artistik dan estetik harus dikaitkan dengan, dan berada dibawah kendali, etika dan moral। Inilah sebanarnya sikap dasar islam terhadap berbagai bertuk kesenian। Standar islam dalam menilai berbagai karya seni sebenarnya dapat diformulasikan dengan sebuah kaidah "seni yang baik adalah baik, seni yang buruk adalah buruk"
Al qur'an- melalui ayat-ayatnya yang begitu banyak- kerap kali mengajak pembacanya untuk memmerhatikan keindahan alam raya dengan segala keteraturan dan keserasiannya। Alam raya adalah kreasi Sang Maha indah yang tak pelak telah merefleksikan keindahan dan kesempurnaan penciptanya। Alam raya memang lebih dari sekedar pesona keindahan yang menimbulkan decak kagum yang mengamatinya। lihat Qs। An Nahl: 6
Jika ddemikian halnya perintah Alqur'an untuk mengamati keindahan alam menjadi mustahil bila Islam dianggap memusuhi karya-karya seni dan kesenian। Islam sama sekali tidak menolak karya-karya seni yang luhur। Yang ditolak oleh islam adalah karya-karya seni picisan yang rendah lagi amoral।
Posted on 06.23 by abdul wahid
Popular Posts
Blogger templates
Categories
Mengenai Saya
- abdul wahid
- semenep, jawa timur, Indonesia
- ORANG YANG BESAR BUKAN ORANG BERBADAN BESAR, TAPI ORANG YANG BERJIWA BESAR DAN BERWAWASAN LUAS.