Pengertian Kepemimpinan
Ada banyak literatur yang mengemukakan pendapat para tokoh ter¬kait tentang definisi kepemimpinan. Untuk lebih memudahkan dalam mema¬hami definisi kepemimpinan, maka akan dikemukakan pendapat me¬reka di¬antaranya adalah:
1. Menurut Robbins kepemimpinan adalah kemampuan untuk mem¬pengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran.
2. Menurut Gibson dkk kepemimpinan adalah suatu usaha menggu¬na¬kan suatu gaya mempengaruhi dan tidak memaksa untuk me¬motivasi individu dalam memcapai tujuan.
3. Menurut Stoner kepemimpinan adalah proses mengarahkan men mempengaruhi aktiviatas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.
4. Menurut Rivai kepemimpinan adalah peranan dan juga proses daam mempengaruhi orang lain.
5. Menurut Kartono kepemimpinan adalah kemampuan untuk mem¬be¬rikan pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk melakukan usaha yang kooperatif mencapai tujuan yang sudah di¬rencanakan.
6. Menurut Yulk kepemimpinan adalah sebagai proses mempenga¬ruhi, yang mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peris¬tiwa bagi para pengikut, pilihan dari sasaran-sasaran bagi kelom¬pok atau birokrasi, pengorganisasian dari aktivitas-aktvtas kerja untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, motivasi dari para pen¬gikut untuk mencapai sasaran, pemeliharaan hubungan kerja sama dan team work serta perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang yang berada diluar kelompok atau birokrasi
Dari sekian banyak pendapat para tokoh yang telah dikemukakan di¬atas tentang definisi kepemimpinan maka, dapat diambil sebuah simpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang pe¬mimpin dalam mengarahkan, membimbing mendorong dan mempengaruhi orang yang dipimpim ke arah yang sama yaitu tercapainya sebuah tujuan yang telah ditetapkan bersama. Lebih lanjut Sondang P. Siagian (1994: 35) men¬gatakan bahwa:
“Kepemimpinan merupakan inti manajemen yakni sebagai motor penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat bagi organi¬sasi. Sukses tidaknya organisasi mencapai tujuan yang telah dite¬tapkan tergantung atas cara-cara memimpin yang terapkan oleh pemimpin tersebut.”

Jadi derajat keterpengaruhan didalam sebuah kepemimpinan san¬gat mutlak adanya, orang yang tidak mempunyai pengaruh atau tidak dapat mem¬pengaruhi bawahan dan lingkungannya bisa dikatakan kepemimpi¬nannya gagal. Sehingga apa yang menjadi tujuan bersama dari sebuah organisasi ha¬nyalah tinggal angan-angan belaka.


Fungsi Kepemimpinan
Fungsi artinya jabatan (pekerjaan) yang dilakukan atau kegunaan su¬atu hal atau kerja suatu bagian tubuh. Sedangkan fungsi kepemimpinan ber¬hubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelom¬pok/organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap pemim¬pin berada dalam dan bukan di luar situasi itu. Fungsi kepemimpinan me¬rupakan gejala sosial, karena itu diwujudkan dalam interaksi antar individu didalam situasi sosial suatu kelompok/organisasi. Fungsi kepemimpinan memiliki dua dimensi seperti:
a. Dimensi yang berkenaan dengan tingkat kemampuan mengarah¬kan (di¬rection) dalam tindaka atau aktivitas pemimpin.
b. Dimensi yang nerkenaan dengan tinkat dukungan (support) atau ke¬terli¬batan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tu¬gas-tu¬gas kelompok/organisasi.
Sementara secara operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi po¬kok kepemimpinan, yaitu:
a. Fungsi instruksi
Fungsi ini bersifat satu arah. Pemimpin sebagai komuni¬kator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bila¬mana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat di¬laksanakan secara efektif.
b. Fungsi konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap per¬tama dalam usaha menentukan keputusan, pemimpin kerapkali me¬merlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai ba¬han informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan.
c. Fungsi partisipasi
Dalam menjalankan tugas kepemimpinan ini pemimpin be¬rusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakan¬nya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilaku¬kan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain.
d. Fungsi delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melaui kerutusan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada da¬sarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu ha¬rus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesa¬maan prinsip, persersi dan aspirasi.
e. Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan sukses/efektif mampu mengatur anggotanya secara terarah dan da¬lam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.
Sedangkan fungsi-fungsi kepemimpinan menurut Siagian adalah se¬bagai berikut:
1. Pimpinan selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian tujuan.
2. Wakil dan juru bicara dalam hubungan dangan pihak-pihak di¬luar organisasi.
3. Pimpinan selaku komunikator yang yang efektif.
4. Mediator yang handal, khususnya dalam hubungan ke da¬lam, terutama dalam menangani situasi konflik.
5. Pinpinan selaku integrator yang efektif, rasional, obyektif dan netral.